MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG ENGKAU DUSTAKAN?
Sungguh kan?
Masa sangat pantas berlalu, meninggalkan kenangan semalam yang masih segar
diingatan. Rasanya tak lama meninggalkan alam persekolahan, zaman dimana
‘handset’ bukan keutamaan, internet bukan kegilaan. Dizaman awal persekolahan
rendah, semuanya indah bersama teman-teman dekat tanpa gajet semasa, hanya
berteman dizaman itu cukup untuk kami seadanya. populasi yang sedikit membuat
kami akrab namun masih ada pergaduhan kecil tanda umur masih diawal usia. Zaman
yang paling dirindu tatkala umur semakin meningkat, kenangan terindah tanpa
pernah memikirkan tentang kekesalan walaupun ada perkara yang dikesalkan.
Dan saat awal
remaja mengenal kehidupan dialam persekolahan menengah juga kadang indah, tapi
sungguh dialam tersebut tak banyak memori indah dikutip, tak banyak pengalaman
berharga dialami. Sekadar kehidupan biasa sebagai manusia biasa, tiada apa-apa!
Rutin harian yang berulang-ulang, tiada apa2 makna! Mengenal insan yang tak
pernah menjadi teman. Berteman tapi tak peroleh keindahan berteman, berkawan
tapi tak pernah ada pengertian. Teman sekadar di pinggiran. Kehidupan sebenar
saya hanya bermula seawal ditingkatan 5, kerana disitu awal saya mengenal erti
persahabatan dan kehidupan berasrama dan mengenal lebih ramai insan. Disitu
banyak memberi memori indah buat saya walaupun rutin hariannya masih sama namun
mengenal ramai orang lebih membuat hati saya berbunga, hehe. Ternyata disitu
tetap indah!
Dan saat
menjejak kaki ke menara gading yang bukan menjadi impian saya di peringkat awal
diploma, disitu saya menemukan insan dan ilham dalam sebuah makna kehidupan yag
lebih bermakna buat saya bersyukur, namun jiwa saya masih kosong tika itu
kerana sendirian dalam jalan perubahan. Tak punya sahabat tuk meluah rasa, tak
punya teman tuk berharap, hanya berteman tapi tak dimengerti. Saya masih kekok
untuk memulakan perkenalan dan persahabatan dengan insan yang tak dikenali,
seperti dulu. Dan ketika itu adalah saat perkenalan saya dengan dunia maya,
disitu banyak merubah saya dari sudut ilmu dan iman. Sendiri menjalani
hari-hari sepi hanya penuh harap pada Dia, dan inspirasi dari insan yang tak
dikenali menyentuh hati ini untuk terus istiqamah dalam perubahan, walaupun
hanya sekadar melihat dari jauh dan pengharapan pada Dia, masih berharap disana
ada harapan. Ternyata disitu juga indah!
Erti kehidupan
yang lebih bermakna hanya dirasai ketika berada di university impian dan berada
disamping insan-insan dambaan hati, di peringkat ijazah! Sungguh disitu
segalanya bermula, pertemuan-demi pertemuan dalam organisasi persatuan dan
Jemaah disurau mewujudkan ukhwah dan persahabatan yang sangat indah, tahun demi
tahun mengenal semakin ramai insan semakin membuat hati ini bahagia, insan
pergi dan datang bersilih ganti namun jauh disudut hati masih ada kekosongan
jiwa yang belum terisi dan sendiri tidak memahami apa rasa itu? Teman sekuliah
tak ramai yang menyentuh hati tuk bersama selamanya, kerana masing-masing punya
agenda sendiri dan tetap saya seperti selalu bergerak keseorangan, tak mahu
terlalu bergantung harap kepada teman. Namun takdirnya tetap ada yang dekat
disisi dan dihati yang mahu mengerti dalam kebersamaan di perantauan.
Pengalaman yang paling bermakna dan terindah dirasa, namun masih ada jauh
disudut hati kerinduan pada rasa sebuah pencarian yang dulu pernah dirasai,
tatkala segalannya terasa indah tika itu! Dan ternyata disitu sangat indah!
Dan tika ini,
setelah sekian lama zaman itu ditinggalkan masih sahaja memarutkan keindahan
saat mengingatinya. Segalanya punya hikmah disebalik takdir Tuhan yang telah
dilalui dan bakal menanti, sungguh tika ini masih saja rasa sendiri walaupun
kembali kesamping keluarga sendiri, masih saja merasa lain. Dan semestinya rasa
ini tak seperti dulu…bersama teman taulan pastinya tak sama walaupun dengan
keluarga sendiri. Tetap ada kerinduan pada kenangan masa lalu namun sungguh tak
tahu bagaimana untuk menyemarakkan rasa ukhwah dan persahabatan tanpa ada
sebuah pertemuan! Rasanya tak mampu untuk terus istiqamah di jalan dakwah dan
di medan islah tanpa teman dan sahabat disisi…hanya yang mampu kulakukan tika
ini hanya ini, menulis dengan sedikit ilham dan ilmu yang ada tuk mengubat rasa
rindu dihati dan kesendirian kini.
Sungguh manusia
takkan pernah bersyukur dengan keadaan dirinya…sehinggalah saat dia menyesali
segala kehidupannya didunia…tatkala berada di medan akherat yang abadi…Astaghfirullahal'azim...
No comments:
Post a Comment