Friday, February 7, 2014

Ternyata disitu indah!

MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG ENGKAU DUSTAKAN?



Sungguh kan? Masa sangat pantas berlalu, meninggalkan kenangan semalam yang masih segar diingatan. Rasanya tak lama meninggalkan alam persekolahan, zaman dimana ‘handset’ bukan keutamaan, internet bukan kegilaan. Dizaman awal persekolahan rendah, semuanya indah bersama teman-teman dekat tanpa gajet semasa, hanya berteman dizaman itu cukup untuk kami seadanya. populasi yang sedikit membuat kami akrab namun masih ada pergaduhan kecil tanda umur masih diawal usia. Zaman yang paling dirindu tatkala umur semakin meningkat, kenangan terindah tanpa pernah memikirkan tentang kekesalan walaupun ada perkara yang dikesalkan.

Dan saat awal remaja mengenal kehidupan dialam persekolahan menengah juga kadang indah, tapi sungguh dialam tersebut tak banyak memori indah dikutip, tak banyak pengalaman berharga dialami. Sekadar kehidupan biasa sebagai manusia biasa, tiada apa-apa! Rutin harian yang berulang-ulang, tiada apa2 makna! Mengenal insan yang tak pernah menjadi teman. Berteman tapi tak peroleh keindahan berteman, berkawan tapi tak pernah ada pengertian. Teman sekadar di pinggiran. Kehidupan sebenar saya hanya bermula seawal ditingkatan 5, kerana disitu awal saya mengenal erti persahabatan dan kehidupan berasrama dan mengenal lebih ramai insan. Disitu banyak memberi memori indah buat saya walaupun rutin hariannya masih sama namun mengenal ramai orang lebih membuat hati saya berbunga, hehe. Ternyata disitu tetap indah!

Dan saat menjejak kaki ke menara gading yang bukan menjadi impian saya di peringkat awal diploma, disitu saya menemukan insan dan ilham dalam sebuah makna kehidupan yag lebih bermakna buat saya bersyukur, namun jiwa saya masih kosong tika itu kerana sendirian dalam jalan perubahan. Tak punya sahabat tuk meluah rasa, tak punya teman tuk berharap, hanya berteman tapi tak dimengerti. Saya masih kekok untuk memulakan perkenalan dan persahabatan dengan insan yang tak dikenali, seperti dulu. Dan ketika itu adalah saat perkenalan saya dengan dunia maya, disitu banyak merubah saya dari sudut ilmu dan iman. Sendiri menjalani hari-hari sepi hanya penuh harap pada Dia, dan inspirasi dari insan yang tak dikenali menyentuh hati ini untuk terus istiqamah dalam perubahan, walaupun hanya sekadar melihat dari jauh dan pengharapan pada Dia, masih berharap disana ada harapan. Ternyata disitu juga indah!


Erti kehidupan yang lebih bermakna hanya dirasai ketika berada di university impian dan berada disamping insan-insan dambaan hati, di peringkat ijazah! Sungguh disitu segalanya bermula, pertemuan-demi pertemuan dalam organisasi persatuan dan Jemaah disurau mewujudkan ukhwah dan persahabatan yang sangat indah, tahun demi tahun mengenal semakin ramai insan semakin membuat hati ini bahagia, insan pergi dan datang bersilih ganti namun jauh disudut hati masih ada kekosongan jiwa yang belum terisi dan sendiri tidak memahami apa rasa itu? Teman sekuliah tak ramai yang menyentuh hati tuk bersama selamanya, kerana masing-masing punya agenda sendiri dan tetap saya seperti selalu bergerak keseorangan, tak mahu terlalu bergantung harap kepada teman. Namun takdirnya tetap ada yang dekat disisi dan dihati yang mahu mengerti dalam kebersamaan di perantauan. Pengalaman yang paling bermakna dan terindah dirasa, namun masih ada jauh disudut hati kerinduan pada rasa sebuah pencarian yang dulu pernah dirasai, tatkala segalannya terasa indah tika itu! Dan ternyata disitu sangat indah!

Dan tika ini, setelah sekian lama zaman itu ditinggalkan masih sahaja memarutkan keindahan saat mengingatinya. Segalanya punya hikmah disebalik takdir Tuhan yang telah dilalui dan bakal menanti, sungguh tika ini masih saja rasa sendiri walaupun kembali kesamping keluarga sendiri, masih saja merasa lain. Dan semestinya rasa ini tak seperti dulu…bersama teman taulan pastinya tak sama walaupun dengan keluarga sendiri. Tetap ada kerinduan pada kenangan masa lalu namun sungguh tak tahu bagaimana untuk menyemarakkan rasa ukhwah dan persahabatan tanpa ada sebuah pertemuan! Rasanya tak mampu untuk terus istiqamah di jalan dakwah dan di medan islah tanpa teman dan sahabat disisi…hanya yang mampu kulakukan tika ini hanya ini, menulis dengan sedikit ilham dan ilmu yang ada tuk mengubat rasa rindu dihati dan kesendirian kini.


Sungguh manusia takkan pernah bersyukur dengan keadaan dirinya…sehinggalah saat dia menyesali segala kehidupannya didunia…tatkala berada di medan akherat yang abadi…Astaghfirullahal'azim...

No comments: