Dalam sujud cintaku…
Rasulullah ajar kita untuk
melazimi zikir ini:
Mashaallahukana wamalam yasya’ lamyakun…”apa sahaja yang Allah
kehendaki pasti akan berlaku, dan apa sahaja yang Allah tidak kehendaki pasti ia tidak berlaku.”
Maka segala-galanya yang ada
dimukabumi, termasuk diri kita walhal daun yang ada dibelantara juga gugurnya
ada dalam pengetahuan Allah. Segalanya berlaku dengan kehendak Allah dan
takdirnya.
Bilamana seluruh kekuatan yang
disandarkan dan digagahkan, kita benar-benar kembali kepada satu titik iaitu
kita berdoa sepasrahnya kepada Allah taala tatkala kita sudah tidak ada apa
yang boleh kita lakukan lagi..
Doa, semua orang bercakap tentang
doa..tak kira bangsa semua orang berdoa.
Adab berdoa, dalam kita mengharapkan pertolongan daripada Allah
dalam kita mencari solusi dkepada segala permasalahan hidup, jangan sesekali
kita tersinggung dan tersentuh perkara yang melanggari syariat Allah, apatah
lagi perkara khurafat dan syirik dan sebagainya.
Kerana dalam kehidupan kita
sering mencari solusi dan penyelesaian kepada permasalahan hidup kita. Kita
kena ingat kita hidup dibawah rencana Allah, ketentuan itu telah ada, tak ada
gunanya kita mencari jalan yang mendatangkan kemurkaan Allah taala.
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah, dalam apa jua keadaan kita menambahkan ketakutan
kita kepada Allah, menambah taubat kepada Allah, berlari kita mendekati dan
kembali kepada Allah. Jaminan daripada Allah, nanti akan diberikan jalan keluar oleh Allah, seberat manapun
masalah itu dihadapi oleh seorang manusia, bagi Allah ia ringan sahaja semudah
kun fayakun, sebaik Allah kata jadi! Maka jadilah!.” (At-Talaq:2)
Kisah Nabi Yunus:
Suatu ujian besar yang Allah bagi
kepada nabi Yunus berada dalam 3 kegelapan, kegelapan dalam perut ikan,
kegelapan lautan yang sangat dalam dan kegelapan malam yang pekat. Raungan dari
jiwa nabi Yunus, rintihan dan doa baginda yang sungguh-sungguh dan Allah
rakamkan dalam Al-Quran iaitu doa:
Lailahaillaanta subhanaka inni
kuntuminazzolimin… “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Ya Allah, Maha suci Engkau
sesungguhnya aku hamba yang lemah.”
La illahailla anta, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Ya Allah, Permohonan
dengan jiwa tauhid yang dalam, jangan dalam keadaan kita mensyirikkan Allah,
janganlah kita menghandarkan dengan kekuatan kita.
Saat kita berdoa kepada Allah,
dalam hidup ini sesungguhnya dari Kamu dan milik Kamu Ya Allah, Kamu adalah
Rabb! Rububiyah kita kepada Allah..
Subhanak! Dalam doa yang kita
panjat dan rafatkan dengan esak tangis kita, teruskan memuji-muji Allah,
biarlah segala ujian dan musibah sebenarnya disebalik itu menggambarkan betapa
ia panggilan2 daripada Allah untuk kita mendekatkan diri kepada Allah ,
menggambarkan betapa agungnya Allah, kuasanya yang selama ini seluruh alam
telah menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah, cuma dengan sebab hijab dosa
dan kelalaian kita, kita tak nampak kadang-kadang keagungan dan kehebatan ALLAH
sehinggalah Allah mendatangkan sesuatu ujian.
Saat kita berdoa biar penuh
dengan puji-pujian kepada Allah.
Inni kuntum minazzolimin..
“Sesungguhnya aku ya ALLAH dari
orang-orang yang zalim..” ini adab kita berdoa biar kita boleh mengaku salah
dengan ALLAH, mengaku kalah dengan Allah dan mengaku lemah dengan Allah.
Mengaku dengan Allah segala-gala yang berlaku segala musibah dan segala mudarat
sebenarnya sebab musabab dari tangan kita sendiri, kerosakan dan kebinasaan
yang semua kita buat dan kita lakukan. Apakah susah untuk kita mengaku depan
Allah yang Maha Agung kita yang bersalah, kita yang tersilap dan kita yang
menzalimi diri kita sendiri.
Inshaa Allah saat 3 perkara ini
bergabung dalam satu doa yang kita rafa’kan kepada ALLAH, Allah Maha Penyayang,
sayang-sayang kita ,sayang seorang ibu kepada anak jauh bukan bandingannya
dengan kasih sayang Allah kepada hambaNya.
Akan sampai saat dan detik seperti
mana yang Allah kehendaki bukan seperti mana yang kita semua kehendaki, kerana
kehendak Allah nak dibandingkan dengan kehendak kita,mana sangatlah, tak ada
makna pun kehendak kita..tinggal lagi bagaimana kita menyingkap hikmah
disebalik setiap ujian!
NIKMAT CINTA
Dalam hidup ini ada nikmat yang terlalu hebat sekali iaitu
nikmat cinta Allah S.W.T.
“Allah sangat
mencintai orang-orang yang bertaubat dan Allah sangat mencintai orang-orang
yang membersihkan hati.”
Cinta Allah itu adalah kehidupan, siapa yang menghilangkannya maka ia
termasuk orang yang mati, cinta Allah adalah cahaya siapa yang kehilangan
sinarnya maka dia berada dalam kegelapan samudera. Cinta Allah adalah ubat,
siapa yang tidak menelannya, maka hatinya akan tertimpa dengan beragam
penyakit. Cinta Allah adalah kenikmatan yang luar biasa, siapa yang tidak
memperolehinya maka seluruh kehidupannya adalah kegelisahan dan derita. Cinta
Allah adalah ruhnya iman, cinta Allah adalah ruhnya amal, cinta Allah adalah
ruhnya perilaku, ketika kita terlepas dari cintaNya maka seperti jasad kita
tanpa jiwa dan raga.
Usaha kita untuk meraih cinta Allah, Harus ada cetusan dalam hatinya
untuk selalu dekat dengan Allah merasakan kebersamaan Allah S.W.T.
Ya Allah, berikan aku nikmat memandang wajahMu, dan nikmat mencintaiMu.
~Rakaman Usrati : Ustazah Norhafizah Musa, ep: Dalam sujud cintaku dan Nikmat Cinta~
No comments:
Post a Comment