Sunday, February 13, 2011

CINTAI RASULULLAH!!!



Salam Maulidurrasul sahabat-sahabat sekalian mahasiswa pembangun ummah! insyaallah… Selawat berbingkaikan salam keatas junjungan besar kita Nabi Muhammad, Rasulullah s.a.w. Rahmat sekalian alam yang telah memayungi kita dari panasnya mentari-mentari jahiliah sehingga kini kita berada dalam kesejukan dan kedamaian di bawah naungan islam. Alhamdulillah, masih ada kecintaan dalam hati kita pada baginda dengan ingatan yang sekali sekala mengundang tiba! Ya.. tatkala Maulidurrasul menjelma..barangkali saja ingatan itu tiada jika sambutan Maulidurrasul tiada, cuti umum tiada.. mungkinkan? Sekadar persoalan yang menyinggah, jika tidak begitu..Alhamdulillah sekali lagi kerana kita memang benar punya jiwa, punya hati yang cinta pada baginda Rasulullah s.a.w.

Bicara ini bukan tentang Maulidurasul bukan pula kelebihan atau sejarah Maulidurasul , serta bukan juga syarahan panjang tentang dalil-dalil yang mengatakan itu dan ini atau khilaf pendapat ulama tentang sambutan Maulidurrasul, tapi disini ingin ku seru sahabat2 sekalian agar sentiasa melahirkan rasa kecintaan kita kepada baginda Rasulullah s.a.w. bukan sekadar di bulan Rabiul awal sahaja bahkan sepanjang hari sepanjang bulan sepanjang tahun dan sepanjang hayat kehidupan kita. Tanamkan dalam diri kita sentiasa bahawa Rasulullah adalah peribadi teragung yang harus kita akui dihati , teladani pada perbuatan dan ucapan kita, ayuh kita sama2 menjadikan Rasulullah sebagai qudwah (ikutan) kita dalam melayari kehidupan di dunia fana ini dan mengamalkan sunnah yang ditinggalkan oleh Rasulullah s.a.w. sebagai tanda kaseh dan syukur kita kerna dilahirkan sebagai seorang islam dan umat Muhammad.

Kita susuri sebuah perjalanan kecintaan para sahabat Rasulullah s.a.w. terhadap baginda…Para sahabat –radhiyallahu ’anhum ajma’in- mendapatkan kemuliaan karena bertemu langsung dengan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Mereka memiliki kesempurnaan cinta dan pengagungan yang mengungguli manusia lainnya. Belum ada dan tidak akan pernah ada orang-orang sesudah para sahabat ini yang menyamai cinta mereka

.

[Pertama]

Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ’anhu- pernah ditanya, ”Bagaimana cinta kalian kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam?” Ia menjawab, ”Demi Allah, beliau lebih kami cintai daripada harta, anak-anak, ayah, dan ibu kami serta kami juga lebih mencintai beliau daripada air dingin pada saat dahaga.”

[Kedua]

Abu Sufyan bin Harb –saat ia masih kafir- pernah bertanya kepada Zaid bin ad-Datsinah –radhiyallahu ’anhu-, (ketika dia dikeluarkan penduduk Mekkah dari al-Haram untuk dibunuh dan dia menjadi tawanan mereka):

”Katakanlah, demi Allah, wahai Zaid! Apakah kamu suka apabila Muhammad sekarang menggantikan kedudukanmu lalu kami memukul lehernya, sedangkan kamu berada di tengah keluargamu?”

Dia menjawab,”Demi Allah, aku tidak rela bila Muhammad sekarang berada di tempatnya saat ini terkena sebuah duri yang menyakitinya, sedangkan aku duduk di tengah keluargaku.”

Abu Sufyan berkata, ”Aku tidak pernah melihat seorang pun yang mencintai seseorang seperti kecintaan para sahabat Muhammad kepada Muhammad.”

[Ketiga]

Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ’anhu-, dia menuturkan, “Tatkala perang Uhud, para penduduk Madinah melarikan diri sambil berteriak, ’Muhammad terbunuh’ sehingga banyak teriakan di penjuru Madinah, maka keluarlah seorang perempuan dari Anshar dengan berikat pinggang. Kemudian ia diberi khabar mengenai kematian anak, ayah, suami, dan saudaranya. Saya tidak tahu siapakah di antara mereka yang terbunuh terlebih dahulu. Ketika perempuan ini melewati salah seorang dari mereka, ia bertanya, ”Siapakah yang mati ini?” Mereka menjawab, ”Ayahmu, saudaramu, suami, anakmu!” Namun dia malah bertanya, ”Apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam?” Mereka menjawab, ”Majulah ke depan.” Setelah sampai kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, ia memegang ujung baju

beliau kemudian mengatakan, ”Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah. Aku tidak peduli, asal engkau selamat dari orang yang jahat.”

Dalam sebuah riwayat, ia mengatakan,”Setiap musibah terasa ringan setelah melihatmu selamat.”

Lihatlah bagaimana teladan dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam memuliakan beliau! Sudah sepantasnya kita bisa meneladani hal ini. Ketika beliau telah wafat, maka bentuk pengagungan kita adalah dengan memuliakan hadits beliau dan memperjuangkannya dari berbagai bentuk penyimpangan. Hanya Allah yang beri taufik!

Ayuh kita susuri pula perjalanan kaseh sayang baginda terhadap kita umatnya….

Dalam sebuah riwayat hadith dikisahkan, waktu itu Rasulullah s.a.w duduk berkumpul bersama sahabat2nya . Diantara para sahabat ada Saidina Umar, Ali, Uthman dan Abu bakar dan yang lainnya.

Lalu kemudian baginda bertanya kepada para sahabatnya, wahai sahabatku tahukah kalian, siapakah hamba Allah yang mulia disisi Allah. Para sahabat terdiam lalu kemudian ada salah seorang sahabat berkata, para malaikat ya Rasulullah merekalah yang mulia. Baginda berkata, ya.. para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka sentiasa bertasbih beribadah kepada Allah tentulah mereka mulia, tapi bukan itu yang ku maksudkan. Lalu kemudian para sahabat kembali terdiam, tiba2 salah seorang sahabat kembali berkata, ya Rasulullah tentulah para nabi mereka lah yang mulia itu. Nabi Muhammad tersenyum.. Baginda berkata, ya para nabi itu mulia mereka adalah utusan Allah di muka bumi, bagaimana mungkin mereka tidak mulia, mereka mulia tapi ada lagi yang lainnya…. para sahabat terdiam, tertanya, siapa lagi orang yang mulia, sehingga kemudian salah seorang sahabat berkata, ya Rasulullah apakah kami sahabatmu ya Rasulullah, apakah kami yang mulia itu ya rasul?.

Bayangkan, baginda memandang wajah sahabatnya satu persatu baginda tersenyum.. melihat wajah sahabat, baginda berkata, tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku bagaimana mungkin kalian tidak mulia, tentulah kalian mulia…tapi ada lagi yang lain yang mulia, sahabat terdiam semuanya mereka tak mampu berkata apa2 lagi, lalu bayangkan tiba2 baginda nabi Muhammad menundukkan wajah….bayangkan tiba2 baginda menangis di hadapan para sahabat2 nya… Para sahabat pun tertanya mengapa kau menangis ya rasulullah…? lalu bayangkan Rasulullah mengangkat wajahnya terlihat bagaimana airmata berlinang membasahi pipi dan janggutnya… Baginda berkata, wahai saudaraku sahabatku tahukan kalian siapa yang mulia itu? Mereka adalah manusia2 , mereka akan lahir, jauh setelah wafatku nanti, mereka mencintai ALLAH dan tahukah kalian mereka tak pernah memandangku mereka tidak pernah melihat wajahku, mereka hidup tidak dekat dengan aku seperti kalian tapi mereka begitu rindu kepadaku dan saksikanlah wahai sahabatku semuanya aku pun rindu kepada mereka, mereka yang mulia itu… merekalah ummatku… Bayangkan saat itu baginda Nabi Muhammad menitiskan airmatanya , semua sahabat menangis…

Tolong katakan sahabat2, siapa yang dirinduikan baginda nabi Muhammad, siapa yang sentiasa di doakan baginda nabi Muhammad setiap waktu..? Demi Allah, sekarang tolong tanyakan diri kita masing2, tundukkan wajahmu pejamkan mata dan tanya ke dalam hatimu, sudahkah kau mencintai baginda nabi Muhammad s.a.w…? Tolong bayangkan siapa ikonmu selama ini, siapa ikon sahabat2mu selama ini, siapa idola saudara2 mu anak2 muda selama ini, lihatlah bagaimana mereka telah melupakan baginda nabi Muhammad, mereka lalai kepada baginda nabi Muhammad..mereka tak ada lagi rasa cinta kepada nabi Muhammad, mereka bangga dengan ikon artis2 mereka, mereka bangga dengan para pemain bola sepak yang mereka banggakan. Tolong katakan sahabat2 sekalian telah berapa lama kita lalai hidup di dunia ini, sudah berapa lama kita tidak mendidik jiwa kita untuk mencintai baginda Muhammad s.a.w. Kalau kita mengaku sebagai umat nabi Muhammad, tolong tanya diri sendiri sahabat2, sudahkah kita mencintai Nabi Muhammad, sudahkah ada air mata yang berlinang kerana rindu kita kepada baginda nabi Muhammad??? Sudah berapa lama kita lalai..sudah berapa lama kita leka hidup di dunia ini, sudah berapa lama kita melupakan baginda nabi Muhammad s.a.w. maka mari hari ini kita hadirkan, kita hidupkan rasa cinta ini dalam hati semoga kelak dihari kemudian di padang mahsyar kita akan berkumpul bersama baginda nabi Muhammad s.a.w… insyaallah.

*copy n paste, x ingat nak save sumber, dan adaptasi dari halaqah sentuhan kalbu...tulis balik apa yang dicakap...sbnrnya artikel (ea?) nie untuk risalah maulidurrasul...just kongsi!

No comments: