Friday, April 10, 2015

Sebuah Rasa Tentang Sahabat!

Sahabat!
Suatu panggilan yang kian tenggelam timbul dalam diari hidup seorang aku
Suatu ingatan yang semakin gelap dan kabur dalam memori kenangan seorang insan
Suatu istilah yang kian hambar dirasa dan semakin pudar warna

Duhai Sahabat…
Sedih rasa hati ini mengenangkan begitu rapuhnya makna sahabat pada diri ini
Sesal dirasa kerna tak pernah utuh membina sebuah ikatan ukhwah yang diidamkan
Sungguh yang bersalah itu aku kerna bersendiri kini, kalian tak pernah ku persalahkan!

Sahabat!
Insan seperti apakah seorang sahabat itu pada diriku?
Yang seringku gelarkan mereka itu sahabat, dimana mereka kini?
Yang selalu ku dedikasikan mereka nukilan hati ini siapakah mereka itu dihatiku?

Sungguh! sahabat…
Kalian itu yang pernah menyinggah dalam diari kehidupan hati ini
Kalian yang pernah muncul dalam ingatan dan memori perjalanan hidup ini
Kalian itu yang pernah bersama-sama dalam sebuah perjuangan mengenal makna diri  ini…

Sahabat!
Jika kalian mendengarkan rasa rindu hati ini, Jika kalian merasakan getaran rindu jiwa ini
Sudilah kiranya kalian mendoakan akan keteguhan dan keutuhan persahabatan ini
Dan sesekali jangan biarkan diri ini terus jauh dan semakin menjauh dari kalian…

Tuhan…
Sungguh! Sahabat itu suatu anugerah yang paling bermakna dalam hidup ini
Nilaian yang tiada bandingan tuk sebuah harga persahabatan yang indah
Sebuah hadiah yang Kau berikan tuk ku merasakan kemanisan sebuah persahabatan!

Terima kasih Tuhan…
Kau hadirkan kasih sayang dalam jiwa setiap insan dengan sifatMu Ya Rahman..
Maka dengan sifat Ar-Rahim Mu…Kasihilah, sayangilah dan pandangilah sahabatku..
Dalam setiap sudut dan detik kehidupan  mereka Kau redhailah mereka semuanya… sahabatku!

21/03/15
4.37 p.m
PLPPWT, Besut.


Bismillahirahmanirahim…

Ya Allah, dikesempatan ini masih Kau  beri kudrat tuk ku menarikan jemari ini tuk menulis kisah hidup seorang aku yang masih bukan siapa-siapa ini. Ya saat ini aku bukanlah siapa-siapa yang boleh dibanggakan yang boleh diharapkan dan bukanlah somebody. Tapi kisah hidup aku ini hanyalah sebuah pelayaran seorang insan dalam pencariannya yang belum terjejaki sebuah kejayaan dalam hidupnya. Pencarian yang silih dan bertukar ganti visi dan misinya untuk sebuah tujuan dan matlamat yang utama adalah mencari keredhaan Tuhannya, namun masih bersisa baki akan kehendak diri dan nafsu yang membelenggu dirinya dalam sebuah pengislahan dan penghijrahan diri.

Masih terkapai-kapai dan hanyut dalam arus derasnya ujian dan nikmat dunia yang semakin memagari hatinya menambah resah gelisah pada jiwa yang mendambakan sebuah keyakinan dan azam tuk berubah. Sungguh menghadapi ujian berdepan dengan permasalahan dan dugaan-dugaan hidup yang kadangkala melelahkan tuk diteladani dan diperhalusi. Apatah lagi berdepan dengan manusia yang pelbagai ragam dan songehnya tak semudah menguruskan tanaman yang ditanam, tak semudah menjaga ternakan yang dipelihara dan tak semudah juga menternak ikan di dalam kolam. Kerna bicara manusia bisa melemahkan, bicara manusisa bias menjatuhkan, bicara manusia bisa merosakkan dan bicara manusia sangat ampuh tuk menjadi senjata utama dalam mematikan hati manusia dan jati diri seorang insan.  Kerna bicara itu umpama pedang yang menghunus dan menusuk ke ulu hati yang paling dalam, sangat berbisa dan sangat berpengaruh. Namun ianya mampu ditepis dan dihalang dengan hati yang bersih, dengan hati yang pasrah, dengan hati yang sabar dan dengan hati yang tetap utuh dan teguh dengan keyakinan kepada janji tuhannya dan keyakinan bahwa Allah selalu bersama!

Sungguh melalui hamper tiga minggu di perantauan dan pelayaran hidup di tempat orang dan mengenal insan-insan yang akan bersama-sama mengisi masa selama tempoh yang telah ditetapkan membuat dan memberikan aku banyak fikiran, yang silih berganti bertukar tempat dalam hati dan fikiran tuk sekadar memikirkan tentang nasib diri ini tika ini, selepas ini dan tika nanti yang belum pasti. Namun sungguh Allah telah menempatkan aku disini walaupun pada asalnya aku ditempatkan ditempat lain, namun sungguh ianya suatu yang harus disyukuri Alhamdulillah! Betapa mengikuti perjalanan selama beberapa minggu ini yang menyesakkan dan memenatkan, dan tika ini juga aku masih belum bisa tuk memikirkan tentang perancanga masa depan dan pelan perniagaan yang bakal aku laksanakan nanti, namun hati ini  sangat menginginkan sebuah perubahan dan pengislahan diri kearah yang lebih baik, inshaaAllah! Permudahkan urusanku dan teman-teman seperjuanganku untuk menjadi usahawan Berjaya dan bertaqwa!

19/3/15
11.55 p,m

Sungguh eh...sekarang hampir sebulan lebih telah berlalu dan banyak pula tragedi-tragedi yang menyengat hati dan perasaan yang terkadang buat aku tersungkur pada sebuah rasa kecewa dan sakit hati yang tak berkesudahan, namun itu kan ujian Tuhan tuk sebuah lagi pengalaman hidup yang bisa memberi kekuatan, inshaAllah!