Tuesday, March 31, 2009

Berdo’a



Dijelaskan dalam sebuah ayat tentang pentingnya ibadah,

“Katakanlah (kepada orang-orang musyrik), ‘Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu....’” (al-Furqaan: 77)

Berdo’a merupakan cara berdialog dengan Allah; juga merupakan ciri utama yang membedakan orang yang beriman dari orang musyrik. Berdo’a bisa dijadikan sebagai alat ukur keimanan seseorang kepada Tuhannya.


Kebanyakan orang berpikir bahwa tidak ada yang mengatur alam semesta ini dan segala sesuatu berinteraksi dengan sendirinya. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui bahwa segala sesuatu di langit dan di bumi tunduk kepada-Nya, tidak ada makhluk yang takdirnya tidak diatur oleh Allah dan tidak patuh kepada-Nya. Bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) mengatakan kepadanya,


“… Jadilah…,” lalu jadilah ia. (al-Baqarah: 117)


Orang musyrik tidak memahami kenyataan penting ini dan mereka menghabiskan seluruh hidupnya untuk menggunakan alam ini dalam mengejar impian semu. Orang beriman, dengan cara yang lain, mempelajari keagungan misteri ini dari Al-Qur`an. Mereka menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai yang mereka inginkan adalah dengan memohon kepada Yang mengawasi mereka. Mereka mengetahui bahwa Allahlah Sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (al-Baqarah: 186)

Akan tetapi, haruslah dipahami bahwa Allah tidak harus mengabulkan semua yang diinginkan dari-Nya. Bagi orang-orang yang jahil, “Dan manusia mendo`a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo`a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (al-Israa`: 11) Dengan demikian, Allah menjawab semua do’a kita, namun terkadang mengabulkan, terkadang tidak bila ternyata akan menimbulkan “keburukan” yang nyata.


Cara berdo’a juga dijelaskan dalam Al-Qur`an: dengan kerendahan hati dan suara yang lembut, keihlasan, dalam hati kita berharap, namun takut pada Allah, serta dengan kesungguhan,

Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut... berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (al-A’raaf: 55-56)

Dalam ayat lain dikatakan, “Hanya milik Allah asma`ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma`ul husna itu....” (al-A’raaf: 180)


Sebenarnya, do’a-do’a kita merupakan pengakuan atas kelemahan kita dengan menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah. Tanpa berdo’a berarti menunjukkan kesombongan dan pembangkangan kepada Allah. Allah menyatakan,

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’” (al-Mu’min: 60)

Berdo’a pada Allah adalah ibadah dan juga rahmat yang besar. Tindak permohonan yang mudah ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan, baik dunia maupun akhirat.

Monday, March 30, 2009

Jendela Keinsafan..

Ku buka jendela kantuk yang mencengkam
Menghitung detik2 berlalu yang membelenggu
Mengira saat2 waktu yang ditinggalkan


Bukan kerna sedih yang melingkari jiwa
Kerna sebuah hinaan,cacian atau pandangan sinis
Atau disakiti jua dibenci


Cuma kerna kejahilan diri yang belum terkikis
Jua kefahaman yang belum cukup mantap
Apatah lagi kurangnya ilmu disisipan dada sebagai bekal

Bukan ku menyesal akan sejarah hidup ini yang telah berlalu
Bukan jua mengharap pada masa depan y belum pasti
Cuma ku punya waktu sekarang..

Oh Tuhan
Kuatkan aku tuk melangkah gagah
Bukan kerna kemegahan
Berikanku upaya tuk berjuang
Bukan kerana keterpaksaan
Kurniakan aku kefahaman tuk kebenaran
Bukan kerna keterikutan

Tunjukkan aku jalan dan wasilah
Kerna yang kuharap dan dambakan hanyalah REDHAMU…


Di suatu saat ku terasa...
Betapa aku insan yang lemah...
Tiada daya dan upaya tanpaMu ya RABB!

-aku hamba- d_n

Wednesday, March 25, 2009

"zea mays" ku sayang...

salam... hahaha jagung dah besar tak sabo nak menuai hasilnyer... dah seminggu aku tak menjenguk 'zea mays' ku sayang...



tanaman jagung untuk student AGR3001


sebahagian jagung2 y nampak besar dr y len..(org len punyer)




haa... ni baru laa jagung aku y cute miut keciknyer...

3 bulan mencurah kaseh dan sayang...

Friday, March 13, 2009

kisah perjalanan Rasulullah ke Thaif.. ( DOA )

assalamualaikum...

nie baru je lepas abis kuliah fiqh, lps solat n anto repot semua..
mase kat kuliah fiqh tadi ustazah ada cerita pasal perjalanan Rasulullah ke Thaif...sempena maulidur rasul nie kan...bukan nak cerita balik kisah tu, cuma terkesan dengan doa yang nabi baca masa dalam kepayahan yang dilalui, ustazah baca ada tadi..tapi aku tak sempat nak salin , makanya aku mencari dan terjumpa, nie sedikit copy n paste dari

ketika Rasulullah SAW tidak bisa lagi mengharapkan sesuatu apapun dari mereka, maka beliau pergi meninggalkan tempat tersebut. Tetapi orang2 di kota tersebut telah menyuruh para pemudanya agar mengikuti Rasulullah SAW dan mengganggunya, mengejeknya, serta melempari beliau dengan batu. Sehingga kedua belah sandal beliau penuh dengan cucuran darah. Dalam keadaan seperti inilah Rasulullah SAW kembali dari kota Thaif.
Dalam perjalanan pulang, beliau menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari kejahatan orang2 tersebut, maka Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT :
"Ya Allah, aku mengadukan kepada-MU akan lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku pada pandangan manusia. Wahai Yang Maha Rahim dari sekalian rahimin. Engkaulah Tuhannya orang2 yang merasa lemah, dan Engkaulah Tuhanku, kepada siapakah Engkau serahkan diriku. Kepada musuh yang menghinaku ataukah kepada keluarga yang Engkau berikan kepadanya urusanku, tidak ada keberatan bagiku asal saja aku tetap dalam keridhaan-Mu. Dalam pada itu afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu Yang Mulia yang menyinari seluruh langit dan menerangi semua yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku adzab-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadukan urusanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan melalui Engkau."
Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW sehingga Jibril as datang dan memberi salam kepada beliau, dan berkata, Allah SWT mengetahui apa yang terjadi dalam pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allah mendengar jawaban mereka terhadapmu, dan Dia telah mengutus satu malaikat yang bertugas mengurusi gunung2 kepadamu untuk melaksanakan apa saja perintah yang diinginkan olehmu. Setelah malaikat itu dating dan memberi salam kepada Rasulullah SAW, ia berkata, Apa yang engkau perintahkan akan saya lakukan. Jika engkau suka, saya sanggup membenturkan kedua gunung di samping kota ini bertubrukan sehingga akan mengakibatkan siapa saja yang tinggal di antara keduanya mati tertindih. Kalau tidak, apa saja hukuman yang engkau inginkan, saya siap melaksanakannya.
Rasulullah SAW yang mempunyai sifat pengasih dan mulia itu menjawab, Saya hanya berharap kepada Allah SWT. Jika mereka tidak menjadi muslim, semoga pada suatu saat nanti anak2 mereka akan menjadi orang2 yang menyembah ALLAH.

Thursday, March 12, 2009

MANUSIA BERHADAPAN DENGAN 6 PERSIMPANGAN...

Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa.
Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud,


"....Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."


Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang syurga dari dirinya.Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S.W.T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan ia memperolehi semua kebaikan."


Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

15 bukti keimanan...

Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri salam dan beliau tertarik sehingga beliau bertanya, "Siapakah kamu ini ?"
Jawab kami, "Kami adalah orang beriman." Kemudian baginda bertanya, "Setiap perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?"
Jawab kami, "Buktinya ada lima belas perkara. Lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusanmu kepada kami dan lima perkara yang kami terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?"

Tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu ?" Jawab mereka, "Kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepada Allah, percaya kepada Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah yang baik mahupun yang buruk."
Selanjutnya tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku itu ?" Jawab mereka, "Kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan solat wajib, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji bila mampu."
Tanya Nabi s.a.w
selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?" Jawab mereka, "Bersyukur di waktu senang, bersabar di waktu kesusahan, berani di waktu perang, redha pada waktu kena ujian dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada musuh." Mendengar ucapan mereka yang amat menarik ini, maka Nabi s.a.w berkata, "Sungguh kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai sekali dalam agama mahupun dalam tatacara berbicara, hampir sahaja kamu ini serupa dengan para Nabi dengan segala macam yang kamu katakan tadi."

Kemudian Nabi s.a.w selanjutnya, "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada lima perkara amalan yang akan menyempurnakan dari yang kamu punyai ? Janganlah kamu mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan. Janganlah kamu mendirikan rumah yang tidak akan kamu tempati, janganlah kamu berlumba-lumba dalam sesuatu yang bakal kamu tinggalkan,, berusahalah untuk mencari bekal ke dalam akhirat."